INDEKS MASSA TUBUH
Secara
umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang
gizi, maka antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dari komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
gizi.
Penggunaan
antroprometri secara umum digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan
protein dan energi. Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik
dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
Berat
badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. massa
tubuh sangat sensitive terhadap perubahan perubahan yang mendadak. Berat badan
adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana
keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi
terjamin, berat badat berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam
keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat
berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berat badan harus
selalu dimonitor agar selalu memberikan informasi yang memungkinkan intervensi
gizi yang preventif sedini mungkin guna mengatasi kecenderungan penurunan atau
penambahan berat badan yang tidak di kehendaki. Berat badan harus selalu
dievaluasi dalam konteks riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun
status berat badan yang terakhir. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara
menimbang.
Masalah
kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas)
merupakan masalah penting. Karena selain mempunyai resiko penyakit penyakit
tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu
pemantauan perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara yaitu
dengan mempertahakan berat badan ideal atau normal.
Laporan
FAO/WHO/UNU tahun 1985 menyatakan bahwa batasan berat badan orang dewasa
ditemukan berdasarkan nilai body massa indeks, IMT merupakan alat
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan
dengan kelebihan atau kekurangan berat badan maka mempertahankan berat badan
normal dapat mencapai harapan hidup lebih panjang.
Dengan rumus
perhitungan sebagai berikut :
|
Untuk kepentingan Indonesia,
ambang batas dimodifikasi lagi pengalaman klinis dan hasil penelitian klinis
dan hasil penelitian di beberapa Negara berkembang. Akhirnya diambil kesimpulan
ambang batas IMT untuk Indonesia adalah seperti table di bawah ini :
|
kategori
|
IMT
|
kurus
|
Kekurangan berat badan tingkat berat
|
![]() |
|
Kekurangan berat badan tingkat ringan
|
17,0 – 18,5
|
Normal
|
|
![]() |
gemuk
|
Kelebihan berat badan tingkat ringan
|
![]() |
|
Kelebihan berat badan tingkat berat
|
![]() |
Penggunaan IMT hanya berlaku untuk
orang dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi,
anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bisa di
terapkan pada keadaan khusus(penyakit) lainnya seperti adanya edema, asites
danhepatomegali.
DAFTAR PUSTAKA
I Dewa Nyoman
Supariasa,Bachyar Bakri,Ibnu Fajar,2001,Penilaian Status Gizi,Jakarta :
EGC
Anggraeni
Adistya Cynthia., S.Gz,2011,Asuhan Gizi Nutritional Care Process,Graha Ilmu,Yogyakarta
Michael
J.Gibney,Barrie M.Margaretts,John M.Kearney,Lenore Arab,2008,Gizi Kesehatan
Masyarakat,Jakarta : EGC
2 komentar:
Nak farmasi ta,,,,,,,farmasi mana nih,,,
Aq follow blog kamu yah,,,hehehe,,,,km follow blog aq juga dong. Ukhybelajar.blogspot.com
Post a Comment