Wednesday 10 August 2016

menajemen sistem penyelenggaraan makanan


SEJARAH PENYELENGGARAAN MAKANAN  INDUSTRI

Penyelenggaraan makanan bertujuan menyediakan makanan yang berkualitas baik serta aman bagi kesehatan konsumen, memperkecil kemungkinan resiko penularan penyakit serta gangguan kesehatan yang disebabkan melalui makanan serta terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam menangani makanan. 

Tujuan tersebut dapat dicapai jika semua pihak yang terkait turut bertanggungjawab dalam menciptakan sanitasi dan hygiene makanan mulai dari pengadaan bahan makanan, proses penyimpanan, pengolahan hingga sampai makanan siap untuk disantap.  Proses penyelenggaraan makanan hingga siap untuk disajikan dan disantap biasanya ditempuh melalui tahap-tahap pengadaan bahan makanan,  proses pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pemorsian dan penyajian.  

Selain hal-hal tersebut diatas, selama proses penyelenggaraan makanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan sanitasi dan higiene makanan yang mencakup: sanitasi dan kebersihan peralatan, sanitasi sarana fisik, ruangan, fasilitas yang tersedia dan keadaan kesehatan personal yang menangani makanan.

Pemberian makanan massal telah dilakukan sejak zaman dahulu yaitu di mulai pada tahun 600 M, pada pembangunan piramid, candi, arca, benteng, tembok besar cina, istana dan lain lain. Penyelenggaraan makanan kelompok secara lebih profesional baru di mulai pada pertengahan abad ke 17 bersamaan dengan awal revolusi industri eropa. Pada masa itu perlu aanya usaha untuk meningkatkan produktifitas kerja para pekerja pabrik. Robert owen adalah salah satu seorang tokoh industri eropa yang mempelopori penyelenggaraan makanan bagi para pekerja industri yang di kelola secara efektif dan efisien. Pada masa inilah awal dari penyelenggaraan makanan industri. Karena telah terbukti robert owen dapat mengembangkan usaha penyelenggaraan bagi para pekerja di berbagai pusat industri, dan kemudian robert owen di anggap sebagai pelopor penyelenggaraan makanan institusi terutama di pabrik pabrik. Upayanya itu kemudian menyebar ke eropa juga amerika serikat.

Pada abad ke 20 penyelenggaraan makanan yang didasarkan atas kebutuhan karyawan akan zat gizi agar memperoleh tingkat kesehatan yang optimal yang memungkinkan tercapainya produktifitas kerja maksimal.

Di   Indonesia   pada  berbagai   kegiatan   upacara,   penyajian  makanan  merupakan   suatu kegiatan   pokok,   baik   sebagai   ungkapan   rasa   terima   kasih   kepada   Maha   Pencipta   maupun sebagai ungkapan rasa hormat kepada tamu yang hadir.penyelenggaraan makanan kelompok masih bersifat bersifat keramahtamahan dan jauh dari profesional serta tujuan komersial. Di Indonesia sejarah dan perkembangan mengenai penyelenggaraan makanan institusi masih sangat terbatas. Namun adanya pendirian institusi-institusi yang menggunakan banyak tenaga   kerja   seperti   perkebunan   yang   luas,   pembuatan   jalan   diluar   kota,   pembangunan jembatan   yang   besar,   penerbangan   dan   perkayuan   mengakibatkan   pengelolanya   harus memikirkan pengadaan makanan bagi buruh-buruhnya.

Referensi :

Marwanti, keamanan pangan dan penyelenggaraan makanan. Universitas Negeri Yogyakarta.  staff.uny.ac.id/sites/default/files/Keamanan%20Pangan.pdf
Mukrie, Nursiah A. 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi Dasar. Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Gizi Pusat dan Akademi Gizi Depkes Jakarta : Jakarta



0 komentar:

Post a Comment