SEJARAH PENYELENGGARAAN MAKANAN INDUSTRI
Penyelenggaraan makanan
bertujuan menyediakan makanan yang berkualitas baik serta aman bagi kesehatan
konsumen, memperkecil kemungkinan resiko penularan penyakit serta gangguan
kesehatan yang disebabkan melalui makanan serta terwujudnya perilaku kerja yang
sehat dan benar dalam menangani makanan.
Tujuan tersebut dapat
dicapai jika semua pihak yang terkait turut bertanggungjawab dalam menciptakan
sanitasi dan hygiene makanan mulai dari pengadaan bahan makanan, proses
penyimpanan, pengolahan hingga sampai makanan siap untuk disantap. Proses penyelenggaraan makanan hingga siap
untuk disajikan dan disantap biasanya ditempuh melalui tahap-tahap pengadaan
bahan makanan, proses pengolahan
makanan, penyimpanan makanan jadi, pemorsian dan penyajian.
Selain hal-hal tersebut
diatas, selama proses penyelenggaraan makanan terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan sanitasi dan higiene makanan yang mencakup:
sanitasi dan kebersihan peralatan, sanitasi sarana fisik, ruangan, fasilitas
yang tersedia dan keadaan kesehatan personal yang menangani makanan.
Pemberian makanan
massal telah dilakukan sejak zaman dahulu yaitu di mulai pada tahun 600 M, pada
pembangunan piramid, candi, arca, benteng, tembok besar cina, istana dan lain
lain. Penyelenggaraan makanan kelompok secara lebih profesional baru di mulai
pada pertengahan abad ke 17 bersamaan dengan awal revolusi industri eropa. Pada
masa itu perlu aanya usaha untuk meningkatkan produktifitas kerja para pekerja
pabrik. Robert owen adalah salah satu seorang tokoh industri eropa yang
mempelopori penyelenggaraan makanan bagi para pekerja industri yang di kelola
secara efektif dan efisien. Pada masa inilah awal dari penyelenggaraan makanan
industri. Karena telah terbukti robert owen dapat mengembangkan usaha penyelenggaraan
bagi para pekerja di berbagai pusat industri, dan kemudian robert owen di
anggap sebagai pelopor penyelenggaraan makanan institusi terutama di pabrik
pabrik. Upayanya itu kemudian menyebar ke eropa juga amerika serikat.
Pada abad ke 20
penyelenggaraan makanan yang didasarkan atas kebutuhan karyawan akan zat gizi
agar memperoleh tingkat kesehatan yang optimal yang memungkinkan tercapainya
produktifitas kerja maksimal.
Di Indonesia
pada berbagai kegiatan
upacara, penyajian makanan
merupakan suatu kegiatan pokok,
baik sebagai ungkapan
rasa terima kasih
kepada Maha Pencipta
maupun sebagai ungkapan rasa hormat kepada tamu yang
hadir.penyelenggaraan makanan kelompok masih bersifat bersifat keramahtamahan
dan jauh dari profesional serta tujuan komersial. Di Indonesia sejarah dan
perkembangan mengenai penyelenggaraan makanan institusi masih sangat terbatas.
Namun adanya pendirian institusi-institusi yang menggunakan banyak tenaga kerja
seperti perkebunan yang luas,
pembuatan jalan diluar
kota, pembangunan jembatan yang
besar, penerbangan dan
perkayuan mengakibatkan pengelolanya harus memikirkan pengadaan makanan bagi
buruh-buruhnya.
Referensi :
Marwanti,
keamanan pangan dan penyelenggaraan makanan. Universitas Negeri Yogyakarta. staff.uny.ac.id/sites/default/files/Keamanan%20Pangan.pdf
Mukrie, Nursiah
A. 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi Dasar. Proyek Pengembangan
Pendidikan Tenaga Gizi Pusat dan Akademi Gizi Depkes Jakarta : Jakarta
0 komentar:
Post a Comment